Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu
Abbas berkata padaku,
“ Maukah aku tunjukkan seorang wanita
penghuni surga?”
Aku menjawab, “Ya”
Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu
berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan
(epilepsi) dan auratku tersingkap (saat
penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar
Allah Menyembuhkannya. ’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika
engkau mau, engkau bersabar dan bagimu
surga, dan jika engkau mau, aku akan
mendoakanmu agar Allah
Menyembuhkanmu. ’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu
ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit
ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah
agar auratku tidak tersingkap. ’
"Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya
yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit
dan bumi. Betapa besarnya harapan ini untuk
menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan
subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil
meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia
dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni
surga di kala nafasnya masih dihembuskan.
Sedangkan jantungnya masih berdetak.
Kakinya pun masih menapak di permukaan
bumi.
Wahai saudariku, tidakkah engkau iri dengan
kedudukan mulia yang berhasil diraih wanita
itu? Dan tidakkah engkau ingin tahu, apakah
gerangan amal yang mengantarkannya
menjadi seorang wanita penghuni
surga.......????????
Apakah karena ia adalah wanita yang cantik
jelita dan berparas elok? Ataukah karena ia
wanita yang berkulit putih bak batu pualam????
Tidak." dia adalah wanita yang berkulit hitam ".
Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada
harganya dalam pandangan masyarakat. Akan
tetapi ia memiliki kedudukan mulia dihadapan
Allah dan Rasul-nya. Inilah bukti bahwa
kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan
seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang
digunakan dalam koridor yang syar’i. Yaitu
yang hanya diperlihatkan kepada suaminya
dan orang-orang yang halal baginya.
Kecantikan iman yang terpancar dari
hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita
ke kedudukan yang mulia. Dengan
ketaqwaannya, keimanannya, keindahan
akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang
wanita yang buruk rupa di mata manusia pun
akan menjelma menjadi secantik bidadari
surga.
Bagaimanakah dengan wanita zaman sekarang
yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi
mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan
memutihkan hatinya? Mereka begitu khawatir
akan segala hal yang bisa merusak
kecantikkannya, tetapi tak khawatir bila iman
dan hatinya yang bersih ternoda oleh noda-
noda hitam kemaksiatan – semoga Allah
Memberi mereka petunjuk -.
Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa
banyak kecantikan fisik yang justru
mengantarkan pemiliknya pada kemudahan
dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti
apapun rupamu, seperti apapun fisikmu,
janganlah engkau merasa rendah diri.
Syukurilah sebagai nikmat Allah yang sangat
berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah
hati dan akhlakmu...
Wanita itu berkata, “Aku menderita penyakit
ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku
kambuh). Doakanlah untukku agar Allah
Menyembuhkannya. ”
Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang
sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia
tahu betul akan kewajiban seorang wanita
menutup auratnya dan ia berusaha
melaksanakannya meski dalam keadaan sakit.
Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon
penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu
dan senantiasa berusaha menjaga
kehormatannya dengan menutup auratnya.
Bagaimana dengan wanita zaman sekarang
yang di saat sehat pun dengan rela hati
membuka auratnya???
Saudariku, dalam hadits di atas terdapat pula
dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran
merupakan salah satu sebab seseorang masuk
ke dalam surga...
Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki
keutamaan yang sedemikian besar,
sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“ Sungguh tutup kepala salah seorang wanita
surga itu lebih baik daripada dunia dan
seisinya. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia
berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah,
manakah yang lebih utama, wanita dunia
ataukah bidadari yang bermata jeli ?”
Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab,
“Wanita-wanita dunia lebih utama daripada
bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti
kelebihan apa yang tampak daripada apa yang
tidak tampak. ”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih
utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka,
puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah
meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh
mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih,
pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya
kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan
sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata,
‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah
lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu
mendampingi dan tidak beranjak sama sekali,
kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut
sama sekali. Berbahagialah orang yang
memiliki kami dan kami memilikinya. ’.” (HR.
Ath Thabrani)
Subhanallah. Betapa indahnya perkataan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah
perkataan yang seharusnya membuat kita,
wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan
bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita
shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baik
perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk
bisa menjadi wanita penghuni surga
ya Allah,jadikanlah kami , hambaMu untuk bisa meraih surgaMu. Allahu Musta'an
BalasHapus