Laman

Sabtu, 18 Desember 2010

BEBERAPA SIFAT AKHWAT YANG TIDAK DISUKAI IKHWAN

Salah satu Pusat Kajian di Eropa telah
mengadakan survai seputar 20 sifat
perempuan yang paling tidak disukai laki-laki.
Survai ini diikuti oleh dua ribu (2000) peserta
laki-laki dari beragam umur, beragam
wawasan dan beragam tingkat pendidikan.
Dari gambaran survai ini, diharapkan menjadi
masukan dan pertimbangan sikap para istri
dan juga sikap para suami. Sekaligus
menjawab pertanyaan para istri selama ini,
perihal sebab mengapa para suami mereka lari
dari rumah.
Survai itu menguatkan bahwa ada 13 sifat atau
tipe perempuan yang tidak disukai laki-laki:
Pertama, perempuan yang kelaki-lakian,
“ mustarjalah”
Perempuan tipe ini menempati urutan pertama
dari sifat yang paling tidak disukai laki-laki.
Padahal banyak perempuan terpandang
berkeyakinan bahwa laki-laki mencintai
perempuan “yang memiliki sifat perkasa”.
Namun survai itu justru sebaliknya, bahwa
para peserta survai dari kalangan laki-laki
menguatkan bahwa perempuan seperti ini
telah hilang sifat kewanitannya secara fitrah.
Mereka menilai bahwa perangai itu tidak asli
milik perempuan. Seperti sifat penunjukan diri
lebih kuat secara fisik, sebagaimana mereka
menyaingi laki-laki dalam berbagai bidang
kerja, terutama bidang yang semestinya
hanya untuk laki-laki … Mereka bersuara lantang
menuntut haknya dalam dunia kepemimpinan
dan jabatan tinggi! Sebagian besar pemuda
yang ikut serta dalam survai ini mengaku tidak
suka berhubungan dengan tipe perempuan
seperti ini.
Kedua, perempuan yang tidak bisa menahan
lisannya “Tsartsarah”
Tipe perempuan ini menempati urutan kedua
dari sifat yang tidak disukai laki-laki, karena
perempuan yang banyak omong dan tidak
memberi kesempatan orang lain untuk
berbicara, menyampaikan pendapatnya,
umumnya lebih banyak memaksa dan egois.
Karena itu kehidupan rumah tangga terancam
tidak bisa bertahan lebih lama, bahkan berubah
menjadi “neraka”.
Ketiga, perempuan materialistis “Maaddiyah”
Adalah tipe perempuan yang orientasi
hidupnya hanya kebendaan dan materi. Segala
sesuatu dinilai dengan harga dan uang. Tidak
suka ada pengganti selain materi, meskipun ia
lebih kaya dari suaminya.
Keempat, perempuan pemalas “muhmalah”
Tipe perempuan ini menempati urutan
keempat dari sifat perempuan yang tidak
disukai laki-laki.
Kelima, perempuan bodoh “ghobiyyah”
Yaitu tipe perempuan yang tidak memiliki
pendapat, tidak punya ide dan hanya bersikap
pasif.
Keenam, perempuan pembohong “kadzibah”
Tipe perempuan yang tidak bisa dipercaya,
suka berbohong, tidak berkata sebenarnya,
baik menyangkut masalah serius, besar atau
masalah sepele dan remah. Tipe perempuan
ini sangat ditakuti laki-laki, karena tidak ada
yang bisa dipercaya lagi dari segala sisinya,
dan umumnya berkhianat terhadap suaminya.
Ketujuh, perempuan yang mengaku serba
hebat “mutabahiyah”
Tipe perempuan ini selalu menyangka dirinya
paling pintar, ia lebih hebat dibandingkan
dengan lainnya, dibandingkan suaminya,
anaknya, di tempat kerjanya, dan kedudukan
materi lainnya …
Kedelapan, perempuan sok jagoan, tidak mau
kalah dengan suaminya
Tipe perempuan yang selalu menunjukkan
kekuatan fisiknya setiap saat.
Kesembilan, perempuan yang iri dengan
perempuan lainnya.
Adalah tipe perempuan yang selalu
menjelekkan perempuan lain.
Kesepuluh, perempuan murahan
“ mubtadzilah”
Tipe perempuan pasaran yang mengumbar
omongannya, perilakunya, menggadaikan
kehormatan dan kepribadiannya di tengah-
tengah masyarakat.
Kesebelas, perempuan yang perasa “syadidah
hasasiyyah”
Tipe perempuan seperti ini banyak menangis
yang mengakibatkan laki-laki terpukul dan
terpengaruh semenjak awal. Suami menjadi
masyghul dengan sikap cengengnya.
Keduabelas, perempuan pencemburu yang
berlebihan “ghayyur gira zaidah”
Sehingga menyebabkan kehidupan suaminya
terperangkap dalam perselisihan,
persengketaan tak berkesudahan.
Ketigabelas, perempuan fanatis “mumillah”
Model perempuan yang tidak mau menerima
perubahan, nasehat dan masukan meskipun
itu benar dan ia membutuhkannya. Ia tidak
mau menerima perubahan dari suaminya atau
anak-anaknya, baik dalam urusan pribadi atau
urusan rumah tangganya secara umum.
Model seperti ini memiliki kemampuan untuk
nerimo dengan satu kata, satu cara, setiap
harinya selama tiga puluh tahun, tanpa ada
rasa jenuh!
Ketika Laki-Laki Memilih
Dari hasil survai di Eropa itu, dikomparasikan
dengan pendapat banyak kalangan dari para
pemuda, para suami seputar hasil survai itu,
maka bisa kita lihat pendapatnya sebagai
berikut:
Sebut saja namanya Muhammad Yunus (36)
tahun, menikah semenjak sebelas tahun, ia
berkomentar:
“ Saya sepakat dengan hasil survai itu.
Terutama sifat “banyak omong dan malas”.
Tidak ada sifat yang lebih jelek dari perilaku
mengumbar omongan, tidak bisa menahan
lisan, siang-malam dalam setiap perbincangan,
baik berbincangan serius atau canda,
menjadikan suaminya dalam kondisi sempit,
dan marah, apalagi suaminya telah
menjalankan pekerjaan berat di luar, di mana
ia membutuhkan ketenangan dan kejernihan
pikiran di rumah.
Saya baru mengetahui dari rekan saya yang
memiliki istri model ini, tidak bisa menahan
lisannya di setiap pembicaraan, setiap waktu
dan dengan semua orang. Suaminya telah
menasehatinya berulang kali, agar bisa
menahan omongan, namun ia tidak
menggubris nasehatnya sehingga berakhir
dengan perceraian.
Pada umumnya model istri yang banyak
omong, itu lebih pemalas di rumahnya.
Bagaimana ia menggunakan waktu yang
cukup untuk mengurus rumah tangga dan
anak-anaknya, sedangkan ia sibuk ngobrol
dengan para tetangga dan teman?!.
Jamil Abdul Hadi, sebut saja namanya begitu,
insinyur berumur 34 tahun, menikah
semenjak 9 tahun, ia berkomentar:
“ Tidak ada yang lebih buruk dari model
perempuan yang materialistis, selalu menuntut
setiap saat, meskipun suaminya menuruti
permintaannya, ia terus meminta dan
menuntut!!
Tipe perempuan ini, sayangnya tidak mudah
menerima perubahan menuju lebih baik, tidak
gampang menyesuaikan diri dalam kehidupan
apa adanya. Boleh jadi kondisi demikian
berangkat dari asuhan semenjak kecilnya.
Saya tidak diuji Allah dengan model
perempuan seperti ini, namun justru saya diuji
dengan istri perasa dan cengeng.
Dengan tertawa Mahmud as Sayyid menerima
hasil survai ini, ia berkomentar:
“ Demi Allah, sungguh menarik ada lembaga
atau Pusat Study yang menggelar survai
dengan pembahasan seputar ini. Survai ini
meskipun memiki cara pandang dan penilaian
yang berbeda-beda, namun terungkap bahwa
cara pandang itu satu sama lain tidak saling
bertentangan …”
Lain lagi dengan Mahmud, sebut saja begitu.
Belum menikah, mahasiswa di universitas. Ia
berujar tentang mimpinya, yaitu istri yang
akan mendampinginya, ia mengharap:
“ Pasti saya menginginkan tidak mendapatkan
istri yang memiliki tipe sebagaimana hasil
survai di atas. Tetapi mengingat tidak ada istri
yang “sempurna”, karena itu saya masih
mungkin menerima tipe perempuan di atas
kecuali tipe perempuan pembohong. Istri
pembohong akan lebih mudah mengkhianati,
tidak menghormati hubungan suami-istri,
tidak memelihara amanah, tidak bisa
dipercaya. Setiap orang pada umumnya tidak
menyenangi sifat bohong, baik laki-laki
maupun perempuan itu sendiri. Karena akan
berdampak negative pada anak-anaknya,
karena anak-anak akan meniru dirinya!!.
Ketika ia ditanya tentang tipe perempuan
“ kelaki-lakian”. Perempuan yang menyerupai
laki-laki dalam segala hal dan menyanginya
dalam segala hal. Ia berkomentar:
“ Tidak masalah berhubungan dengan istri tipe
seperti ini, selagi sifat “kelaki-lakian” tidak
mengalahkan dan mengibiri sifat aslinya. Selagi
ia masih mengemban kerja dan tugas yang
sesuai dengan tabiat perempuan, seperti nikah,
mengandung, menyusui dan lainnya. ”
“Perempuan “kuat” menurut saya akan
mengetahui bagaimana ia mengurus
kebutuhan dirinya, mengarahkan dan
mengatur keluarga dan anak-anaknya. Akan
tetapi segala sesuatu ada batasnya yang tidak
boleh diterjangnya. Sebagaimana seorang
perempuan tidak suka terhadap laki-laki yang
“banci”, seperti berbicara dan berperilaku
layaknya perempuan. Sebagaimana juga laki-
laki tidak suka terhadap perempuan yang
mengedepankan sifat kelaki-lakian … segala
sesuatu ada batas ma’kulnya. Jika melampaui
batas sewajarnya, yang terjadi adalah dampak
negatif.
Tidak ada seorang istri yang “sempurna”. Dan
memang ada berbedaan cara penilaian dan
cara pandang antara laki-laki satu dengan laki-
laki lain. Namun ada kaidah umum yang
disepakati oleh samua. Yaitu menolak sikap
bohong, penipu, sebagaimana yang
disebutkan sebelumnya. ”
Semoga tulisan ini menambah informasi dan
pengalaman buat para istri dan calon istri. Dan
tentunya bermanfaat bagi laki-laki, sehingga
para suami mampu bermu ’asyarah bilma’ruf
atau berhubungan dengan istri-istrinya dengan
cara makruf, sebagaimana yang digariskan
dalam Al qur ’an. Allah swt. berfirman:
“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu)
secara patut. Kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
padahal Allah menjadikan padanya kebaikan
yang banyak. ” Al Nisa’:19
Dan karena perempuan adalah “syaqaiqur rijal”
saudara kembar laki-laki, belahan hidup laku-
laki yang seharusnya saling mengisi dan
menyempurnakan, untuk membangun “baiti
jannati” sehingga keduanya mampu bersinergi
untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam
pengembaraan kehidupan ini. Allahu a ’lam

1 komentar: