Laman

Kamis, 30 Desember 2010

15 (limabelas) ADAB BERBICARA WANITA MUSLIMAH

Wahai saudariku muslimah ………
15) Berhati-hatilah dari terlalu banyak
berceloteh dan terlalu banyak berbicara,
Allah Ta ’ala berfirman:
” لا خير في كثير من
نجواهم إلا من أمر
بصدقة أو معروف أو
إصلاح بين الناس
” (النساء: الآية 114 ).
Artinya: “Dan tidak ada kebaikan pada
kebanyakan bisikan-bisikan mereka,
kecuali bisikan-bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia) memberi sedekah,
atau berbuat ma ’ruf, atau
mengadakan perdamaian diantara
manusia “. (An nisa:114)
Dan ketahuilah wahai
saudariku,semoga Allah ta’ala
merahmatimu dan menunjukimu
kepada jalan kebaikan, bahwa disana
ada yang senantiasa mengamati dan
mencatat perkataanmu.
“ عن اليمين وعن
الشمال قعيد. ما
يلفظ من قولٍ إلا
لديه رقيب عتيد ” (ق:
الآية 17-18 )
Artinya: “Seorang duduk disebelah
kanan,dan yang lain duduk disebelah
kiri.tiada satu ucapanpun yang
diucapkan melainkan ada didekatnya
malaikat pengawas yang selalu
hadir ” (Qaaf:17-18).
Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi
perkataan yang ringkas, jelas yang tidak
bertele-tele yang dengannya akan
memperpanjang pembicaraan.
1) Bacalah Al qur ’an karim dan
bersemangatlah untuk menjadikan itu
sebagai wirid keseharianmu, dan
senantiasalah berusaha untuk
menghafalkannya sesuai
kesanggupanmu agar engkau bisa
mendapatkan pahala yang besar dihari
kiamat nanti.
عن عبد الله بن
عمرو رضي الله
عنهما- عن النبي
صلى الله عليه
وسلم قال: ” يقال
لصاحب القرآن:
اقرأ وارتق ورتّل
كما كنت ترتّل في
الدنيا فإن منزلتك
عند آخر آية
تقرؤها رواه أبو
داود والترمذي
Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu
‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam, beliau bersabda:
“ dikatakan pada orang yang senang
membaca alqur’an: bacalah dengan
tartil sebagaimana engkau dulu
sewaktu di dunia membacanya dengan
tartil, karena sesungguhnya
kedudukanmu adalah pada akhir ayat
yang engkau baca. (HR.abu daud dan
attirmidzi)
2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu
menyampaikan setiap apa yang engkau
dengarkan, karena kebiasaan ini akan
menjatuhkan dirimu kedalam
kedustaan.
عن أبي هريرة رضي
الله عنه أن النبي
صلى الله عليه
وسلم قال: ” كفى
بالمرء كذباً أن
يتحدّث بكل ما سمع

Dari Abu hurairah radiallahu
‘ anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Cukuplah seseorang itu dikatakan
sebagai pendusta ketika dia
menyampaikan setiap apa yang dia
dengarkan. ” (HR.Muslim dan Abu
Dawud)
3) jauhilah dari sikap menyombongkan
diri (berhias diri) dengan sesuatu yang
tidak ada pada dirimu, dengan tujuan
membanggakan diri dihadapan
manusia.
عن عائشة – رضي الله
عنها- أن امرأة
قالت: يا رسول
الله، أقول إن
زوجي أعطاني ما لم
؟يعطني قال رسول
الله صلى الله
عليه وسلم: ”
المتشبّع بما لم
يُعط كلابس ثوبي
زور “.
Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada
seorang wanita yang
mengatakan:wahai Rasulullah, aku
mengatakan bahwa suamiku
memberikan sesuatu kepadaku yang
sebenarnya tidak diberikannya.berkata
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi
wasallam,: orang yang merasa memiliki
sesuatu yang ia tidak diberi, seperti
orang yang memakai dua pakaian
kedustaan. ” (muttafaq alaihi)
4) Sesungguhnya dzikrullah
memberikan pengaruh yang kuat
didalam kehidupan ruh seorang
muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan
kehidupan masyarakatnya. maka
bersemangatlah wahai saudariku
muslimah untuk senantiasa berdzikir
kepada Allah ta ’ala, disetiap waktu
dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji
hamba-hambanya yang mukhlis dalam
firman-Nya:
” الذين يذكرون
الله قياماً
وقعوداً وعلى
جنوبهم… ” (آل
عمران: الآية 191 ).
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan
berbaring …” (Ali imran:191).
5) Jika engkau hendak berbicara,maka
jauhilah sifat merasa kagum dengan diri
sendiri, sok fasih dan terlalu
memaksakan diri dalam bertutur kata,
sebab ini merupakan sifat yang sangat
dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
aalihi wasallam, dimana Beliau
bersabda:
” وإن أبغضكم إليّ
وأبعدكم مني
مجلساً يوم
القيامة
الثرثارون
والمتشدقون
المتفيهقونو “.
“sesungguhnya orang yang paling aku
benci diantara kalian dan yang paling
jauh majelisnya dariku pada hari
kiamat : orang yang berlebihan dalam
berbicara, sok fasih dengan ucapannya
dan merasa ta ’ajjub terhadap
ucapannya.” (HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban
dan yang lainnya dari hadits Abu
Tsa ’labah Al-Khusyani radhiallahu
anhu)
6) Jauhilah dari terlalu banyak
tertawa,terlalu banyak berbicara dan
berceloteh.jadikanlah Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,
sebagai teladan bagimu, dimana beliau
lebih banyak diam dan banyak berfikir
beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi
wasallam, menjauhkan diri dari terlalu
banyak tertawa dan menyibukkan diri
dengannya.bahkan jadikanlah setiap
apa yang engkau ucapkan itu adalah
perkataan yang mengandung kebaikan,
dan jika tidak, maka diam itu lebih
utama bagimu. Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:
” من كان يؤمن
بالله واليوم
الآخر فليقل خيراً
أو ليصمت “.
” Barang siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir,maka hendaknya
dia berkata dengan perkataan yang
baik,atau hendaknya dia diam. ”
(muttafaq alaihi dari hadits Abu
Hurairah radhiallahu anhu)
8 ) jangan kalian memotong
pembicaraan seseorang yang sedang
berbicara atau membantahnya, atau
meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah
pendengar yang baik dan itu lebih
beradab bagimu, dan ketika harus
membantahnya, maka jadikanlah
bantahanmu dengan cara yang paling
baik sebagai syi ’ar kepribadianmu.
9) berhati-hatilah dari suka mengolok-
olok terhadap cara berbicara orang lain,
seperti orang yang terbata-bata dalam
berbicara atau seseorang yang kesulitan
berbicara . Alah Ta ’ala berfirman:
” يا أيها الذين
آمنوا لا يسخر قوم
من قوم عسى أن
يكونوا خيراً منهم
ولا نساء من نساء
عسى أن يكن خيراً
منهن ” (الحجرات:
الآية 11 ).
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain,
boleh jadi yang ditertawakan itu lebih
baik dari mereka. Dan jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik.” (QS.Al-
Hujurat:11)
10) jika engkau mendengarkan bacaan
Alqur ’an, maka berhentilah dari
berbicara, apapun yang engkau
bicarakan, karena itu merupakan adab
terhadap kalamullah dan juga sesuai
dengan perintah-Nya, didalam firman-
Nya:
: ” وإذا قرىء
القرآن فاستمعوا
له وأنصتوا لعلكم
ترحمون ” (الأعراف:
الآية 204 ).
Artinya: “dan apabila dibacakan
Alqur’an,maka dengarkanlah dengan
baik dan perhatikanlah dengan tenang
agar kalian diberi rahmat “. Qs.al
a’raf :204
11) bertakwalah kepada Allah wahai
saudariku muslimah,bersihkanlah
majelismu dari ghibah dan namimah
(adu domba) sebagaimana yang Allah
‘ azza wajalla perintahkan kepadamu
untuk menjauhinya. bersemangatlah
engkau untuk menjadikan didalam
majelismu itu adalah perkataan-
perkataan yang baik,dalam rangka
menasehati,dan petunjuk kepada
kebaikan. perkataan itu adalah sebuah
perkara yang besar, berapa banyak dari
perkataan seseorang yang dapat
menyebabkan kemarahan dari Allah
‘ azza wajalla dan menjatuhkan
pelakunya kedalam jurang neraka.
Didalam hadits Mu ’adz radhiallahu
anhu tatkala Beliau bertanya kepada
Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi
wasallam: apakah kami akan disiksa
dengan apa yang kami ucapkan? Maka
jawab Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
” ثكلتك أمك يا
معاذ. وهل يكبّ
الناس في النار
على وجوههم إلا
حصائدُ ألسنتهم
” ( رواه الترمذي ).
“engkau telah keliru wahai Mu’adz,
tidaklah manusia dilemparkan ke
Neraka diatas wajah-wajah mereka
melainkan disebabkan oleh ucapan-
ucapan mereka. ” (HR.Tirmidzi,An-
Nasaai dan Ibnu Majah)
12) berhati-hatilah -semoga Allah
menjagamu- dari menghadiri majelis
yang buruk dan berbaur dengan para
pelakunya, dan bersegeralah-semoga
Allah menjagamu- menuju majelis yang
penuh dengan keutamaan, kebaikan
dan keberuntungan.
13) jika engkau duduk sendiri dalam
suatu majelis, atau bersama dengan
sebagian saudarimu, maka
senantiasalah untuk berdzikir
mengingat Allah ‘azza wajalla dalam
setiap keadaanmu sehingga engkau
kembali dalam keadaan mendapatkan
kebaikan dan mendapatkan pahala.
Allah ‘azza wajalla berfirman:
” الذين يذكرون
الله قياماً
وقعوداً وعلى
جنوبهم “. (آل عمران:
الآية 191 )
Artinya: “(yaitu) orang – orang yang
mengingat Allah sambil berdiri,atau
duduk,atau dalam keadaan
berbaring ” (QS..ali ‘imran :191)
14) jika engkau hendak berdiri keluar
dari majelis, maka ingatlah untuk selalu
mengucapkan:
” سبحانك الله
وبحمدك أشهد أن لا
إله إلا أنت،
أستغفرك وأتوب
إليك “.
“Maha suci Engkau ya Allah dan
bagimu segala pujian,aku bersaksi
bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk
disembah kecuali Engkau, aku
memohon ampun kepada-Mu, dan aku
bertaubat kepada-Mu “.
Sehingga diampuni bagimu segala
kesalahanmu di dalam majelis tersebut.
Sumber: http://www.darussalaf.or.id/
stories.php?id=1692 Dari kitab:
mausu ’ah al-mar’ah al-muslimah:
31-34 Alih bahasa : Ummu Aiman
dinukil dari http://
www.salafybpp.com/ Ditulis oleh: Haya
Bintu Mubarak Al-Buraik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar